Sunday, January 15, 2012

Bali oh Bali...



Apa jadinya apabila traveling yang seharusnya indah ternyata berubah menjadi sesuatu yang mengerikan? mungkin ada dari kalian yang pernah merasakannya, entah itu dicopet (amit-amit ya), terperangkap di daerah rawan konflik atau pembantaian massal (yang ini lebih mit-amit lagi), eitss, tapi pengalaman saya gak se-ngeri itu kok, it's just bad weather (tapi bisa bikin sakit hati dan pikiran loh!). Ya cuaca emang sulit diprediksi, tapi lebih bodoh lagi kalau sudah terprediksi tapi masih tetep aja berangkat, abis mo gimana lagi coz ini bukan sekedar traveling tapi juga ajang test semesteran (Nama kerennya Tourism Practice) yang harus saya dan temen temen saya lalui di Bali yang dalam kondisi 'ngambek'. Kesialan demi kesialan pun tak bisa dihindari.

Mulanya, bisa jadi ini adalah perjalanan impian saya dan temen temen utamanya bagi yang belum pernah ke Bali seperti saya, bahkan jauh jauh hari kami sudah siap segalanya mulai dari materi test, kamera, bahkan ada yang nabung di bendahara kelas supaya duitnya gak habis buat jajan (duh, rajin beud ya?)

Tapi apalah daya nasi sudah menjadi dubur (eh bubur maksudnya! :-P) Alam berkehendak lain, tepatnya awal Januari kita berangkat ke pulau yang dijuluki seribu pura ini, bayangan indah tentang pantai berpasir putih plus bonus pantat para bule sudah terbayang diatas kepala saya, waktu perjalanan didalam bus saja yang ada  diotak saya kalau gak bikini, punggung dijemur ya pantat.

Gak cuma bayangan indah terngiang, tapi pikiran ngeri karena cuaca juga hinggap. Pikir saya, kalau kepantai gimana nanti kalau ujan? masih ada pantat dijemur gak ya? masih ada pedagang 'susu' keliling gak ya?

(Phaakkkkkk!)

Hello... Stop dreaming!

MAKAN NIH:

Sial-1:
- Berangkat dari Kediri-Bali pake bus travel dari kampus start jam 7 pagi nyampe Bali jam 1 pagi waktu Bali (gak kebayang capeknya!) and yes! sepanjang perjalanan sampai ke Bali hujan tiada henti bagai air kencing yang mengalir deras, alhasil rencana foto-foto malam saya sesampai dibali harus batal, tidur wae-lah di "Hotel" (Hotel, tapi lebih mirip kos-kosan sih, huft!)

Sial-2:
- Paginya hujan belum juga reda (lebih deres malahan), yang bikin lebih sial lagi air kerannya gak mau keluar padahal diluar air hujan melimpah ruah, Hah! mandi gak ya???

Sial-3:
The show must go on, biarpun ujan tapi jalan jalan tetep lanjut en kami masih harus melaksanakan tourism practice,

Apa sih tourism practice?

Tourism Practice, test dimana kami para mahasiswa bisa mempraktekkan ilmu yang sudah kita dapetin selama 1 semester, jenis test nya ialah menjadi seorang tour guide selama di Bali, nilainya diambil dari Fluency kita dalam meng-guide "turis" yang dalam tanda kutip turisnya ya temen kita sendiri en pake bahasa inggris tentunya, keren kan? hehe

Sial-4:
Hampir sepanjang hari di setiap spot wisata mulai dari Pantai Tanjung Benoa yang terkenal dengan water sport-nya, Pura Uluwatu dengan monyet-monyetnya yang super jutek, Sangeh, Tanah Lot hingga Pantai Kuta yang tersohor dengan "jemuran-jemurannya" itu harus kami lalui sambil berhujan ria, badai lagi. Saya paling sebel ketika tour guide dari "Hotel" kami bilang kalau Pantai Kuta memiliki sunset terindah didunia, aduh mbak! hujan deres dan badai gini mana ada sunset? yang ada petir dan halilintar. Hah!

Sial-5:
Hujan badai gak cuma bikin frustasi pikiran tapi juga bikin frustasi kantong, teman saya ada yang sampe habis 30 ribu sehari cuma buat bolak balik ke toilet, kan kalo ujan hawanya pengen pipis trus, udah gitu waktu di Tanah Lot harus nyewa payung dengan tarif 10 ribu per payung, haduh ampun DJ! Bukannya pelit, tapi buat traveler kere macam saya uang segitu mending buat beli makanan atau oleh-oleh di Joger, selain itu kalo dipikir pikir gak yes banget kalo mau poto-poto harus pake payung.

Sial-6:
Si Agista (Teman sekaligus tukang poto langganan saya) yang sudah jauh jauh hari nyapin Kamera canggih-pun harus ngowoh karena tak satu pun foto bagus dia dapat. sakno-sakno!

Sial-7:
Bai de wey, Sebelum berangkat dosen saya pernah bilang, kalau nanti di Bali kita bisa praktek speaking kita sama para turis yang bisa banyak kita temui di Bali, tapi kalau cuacanya ujan plus badai gini mana ada turis yang mau diajak tolking-tolking? jalan jalan aja males, apalagi berjemur? pasti mereka lebih suka kelon dikamar hotel berbintang tujuh (kayak merk puyer aja).

Hah! SIAL!!!!


Tanah Lot saat hujan badai melanda, Jelek banget ya?


Dramatis banget ya pemandangan dari dalam bus kami? Hiks!