Sunday, December 18, 2016

Bocah Kampung Goes to Iran


Traveling ke Iran sudah menjadi mimpi dengan peringkat ke-2 saya setelah traveling ke India. Perjalanan ke Iran bahkan sudah saya persiapkan sejak tahun 2012, saat saya masih kuliah semester 6. 

TAHUN 2012
Sadar bahwa saya kere, saat itu saya mulai mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari:
1. Di mana saya nantinya menginap?
2. Soal Visa gimana?
3. Kalo ada apa-apa siapa yang nolong?

Thursday, November 3, 2016

My [Absurd] Fellow Passengers


Bisa duduk sebaris dengan traveler kece nan cakep saat naik pesawat pasti menjadi dambaan setiap orang, termasuk saya. Saya sudah pernah merasakan duduk di samping mbak-mbak menor dan berisik, tante-tante hot pake rok mini (tapi pahanya berbulu), ibu-ibu bau minyak telon, mas-mas yang ngoroknya kayak kuda, sesama Blogger Indonesia yang ngambek karena gak disapa (padahal emang belum kenal + lagi capek berat), om-om bau jigong, hingga adek-adek ngileran + ngupilan (hobby ngupil).

Namun hal di atas belum seberapa jika dibandingkan dengan pengalaman saya berikut ini:

Di edisi kali ini saya akan share sepak terjang serta berbagai polah-tingkah absurd rekan sesama penumpang di pesawat yang sempat terekam oleh lensa panca indera saya selama traveling ke beberapa negara. Jika beberapa di antaranya pernah lo lakuin? Please, jangan baper, ya! Hehehe :p

Wednesday, July 6, 2016

Mudik Bikin Begidik


Let me share to you pengalaman paling dahsyat sepanjang hayat (yang sekaligus bikit tobat) saat naik pesawat. Anehnya, pengalaman buruk naik pesawat yang saya alami selalu terjadi saat saya menunaikan ritual terpuji--yang bertujuan untuk silaturahmi dengan handai taulan serta bagi-bagi angpau lebaran, bernama MUDIK!

Mudik 2016 (Jakarta - Surabaya)

Awalnya tubuh ini ngantuk berat pas pesawat mau take-off, bahkan saya tak sempat liat pramugari dan pramugara (yang menggoda itu) melakukan peragaan keselamatan karena ketiduran. Saat pesawat baru aja terbang, suasana syahdu seketika buyar saat saya mendengar semua penumpang menjerit ketakutan!

Ada yang menjerit, "AAKKK!"

Ada yang manggil-manggil emaknya, "AAAKK! MAMAAH!!!"

Ada pula yang baca Surat Yasin.

Opo toh iki?

Tuesday, April 12, 2016

Mati Gaya di Vigan



Vigan sejak lama menjadi destinasi impian saya jika suatu saat punya rejeki untuk berkunjung ke Philippines. Beberapa saat lalu saya berkesempatan berkunjung ke Vigan--kota Impian. Alasannya, Vigan adalah kota bersejarah peninggalan Spanyol (Hispanic), di bangun pada tahun 1572, kota ini udah mengantongi predikat UNESCO Heritage Site--tempat bangunan-bangunan abad pertengahan ala-ala Eropa teronggok cantik. Bahkan pada May 2015, Vigan didapuk sebagai salah satu dari New7wonders City, bersanding manja dengan Beirut, Durban, Doha, Havana, Kuala Lumpur, dan La Paz. Buat saya yang belum kesampaian pergi ke Eropa, tentu Vigan menjadi pelipur lara.

Vigan sebenarnya terletak cukup terkucil, terletak di ujung paling utara (Agak mojok ke Barat dikit) Pulau Luzon, jauh dari gegap gempita Ibu Kota negara Philippines, Manila. Menuju Vigan dapat ditempuh dengan 3 cara:

Monday, March 28, 2016

Reaksi Temen saat Kita Traveling



[Tulisan ini tidak bermaksud menyindir siapapun, tapi bila kamu tersindir maka segeralah mandi junub. #lho?]

Banyak reaksi temen saat kita traveling, ada yang nyenengin seperti:

"Keren, Mz!" 

"Keceh parah, Mz, gue jadi terinspirasi, nih!"

"Wihh, ditunggu cerita terbaru di blog-nya, ya, kakaaa!"

 atau "Semoga mimpi gue bisa terwujud seperti Mz! Amien!"

Tapi gak sedikit pula bermunculan komentar annoying--sampe pengen ngeracun mereka pake kaos kaki abang gojek. Berikut Reaksi Temen saat Kita Traveling yang dihimpun berdasarkan pengalaman (pahit dan getir) penulis: