Sunday, October 6, 2019

Pentingnya Kosakata Penting Saat Traveling


Judulnya bikin bingung yah? Hehehe. Maksudnya gue mau bahas kosakata penting yang wajib kita kuasai sebelum traveling ke negara orang, apalagi di negara yang manusianya jarang bisa berbahasa Inggris. Berikut beberapa list saya;

1. MAAF
Ini salah satu kosakata wajib yang sering kita butuhin gak cuma saat traveling, tapi di manapun (biar kita gak terus-terusan jadi orang sombong dan merasa benar). Saat traveling, kata "sorry" ini bisa jadi kosakata penyelamat lo dari muka bonyok kena tonjok, contohnya:
- Saat kamu lagi keblet, buka pintu toilet eh, ternyata ada orangnya lagi bugil di dalemnya dan doi lupa ngunci pintu (ini sering banget gue alami khususnya pas naik pesawat)
- Saat kamu gak sengaja nyenggol tetek orang lewat (kejadiaan ini udah pernah saya alami, dan saya lagi-lagi nyaris kena bogem setengah mateng, kalau saat itu gak segera minta maaf)
- Atau saat teman saya dari Myanmar pas main ke Jakarta, tangannya gak sengaja nyenggol kepala bayi yang lagi digendong ibunya, si bayi pun nangis. Si ibu sebenarnya sadar bahwa temen saya itu gak sengaja. Si Bokap di belakang mulai gak santai mukanya dan bertanya kenapa si baby nangis.

"Hassan, how to say sorry in Bahasa Indonesia." teman saya gercep nanya ke saya.

Setelah itu dengan terbata-bata doi bilang ke mereka, "Mav, gac senggajja..."

Si bapak dan si ibu gak jadi marah dan malah tersenyum melihat effort baik yang teman saya lakukan.

Moral of story:
- Sometimes, biarpun kita gak salah, gak haram juga kok say sorry untuk menunjukkan respek kita. Jangan mentang-mentang gak salah tapi malah teriak, "Heh, itu kan bukan salah gue!" - itu namanya ngajak perang nuklir.

2. TOLONG
Ini salah satu kosakata yang super penting tapi jarang diperlajari semua orang. Kebanyakan orang lebih suka menghafal kata, "How are you?", "Eating", "Thank you", semua kosakata tersebut penting, tapi dalam kondisi mendesak ataupun berbahaya dan memang butuh pertolongan, kosakata minta tolong alias "Please help!" ini super penting.

Saat itu di tengah musim dingin yang mematikan, saya nekat traveling ke sebuah kota bernama Kars, sebuah kota indah terletak di ujung timur negara Turki, berbatasan langsung dengan negara Armenia. Niatnya sih pengen ngelihat salju karena 4 hari di Istanbul dapetnya cuma dingin dan bibir pecah-pecah doank, akhirnya saya memutuskan ke kota Kars. Di sini, saking dinginnya suhu bisa mencapai minus 15 derajat celsius di siang hari dan minus 35 celsius saat malem. Dengan suhu mematikan itu, sudah menjadi jaminan bahwa salju di sana melimpah.

Sore itu saat baru naroh bagasi di hotel, saya buru-buru ngacir ke jalanan untuk merasakan denyut kehidupan kota kecil yang cantik dan sarat akan sejarah ini. Saya mengunjungi masjid tertua di kota ini bernama Masjid Ebul Hasan (karena sama dengan nama saya, jadinya saya penasaran). Di depan masjid ada segerombolan anak-anak kira-kira usia SMP yang sedang asik bermain salju. Saya yang suka dengan foto human interest langsung tanpa ragu membidik mereka dengan tustel saya.

"Cekrekk! cekrekk!"

Mendengar bunyi shutter kamera, mereka langsung seketika berhenti bermain dan menghampiri saya.

Salah satu dari mereka nunjuk-nunjuk kamera saya dengan muka bete, tampaknya mereka tidak suka saya ambil fotonya. Yang lain pun ikut-ikutan ngegas ke saya. Karena males berdebat dan karena gak ngerti bahasanya saya pun memutuskan untuk menghapus foto-foto mereka dan menunjukkan ke mereka bahwa foto mereka sudah hilang dari kamera saya.

Saat sedang menjelaskan hal ini, tiba-tiba salah satu tangan mereka menggerayang ransel saya, mereka mencoba membuka ransel saya!

Saya pun marah, dan teriak ke mereka pake bahasa Jawa kenthel, "WOY!!! ASU! SIK CILIK WES WANI MALING! KURANG AJAR!" (artinya: Woy, asu! Masih kecil udah berani ngerampok! Kurang ajar lu ya!)

"HAHAHAHHA!", bukannya takut, mereka malah ketawa terbahak-bahak.

Posisi saya saat itu ada di tengah-tengah lingkaran bocah-bocah bengis. Di tengah kegaduhan itu, salah satu tangan kembali menggerayang, kali ini sasarannya adalah saku jaket saya, yang sebenarnya gak ada isinya, tapi karena panik, saya kembali teriak, "DUANCOKK!!! TAK PATENI KON!" (artinya: Bangke! Gue bunuh lo ya!!!)

Mereka mulai rusuh, dan melempari saya dengan batu es, saya pun lari tunggang langgang, sampai akhrinya...

"MAK PYEKKK! CROOTT" 

Tubuh buntal dan binal saya jatuh berserakan ke tanah karena saking licinnya. Saya meringis kesakitan.

Melihat saya yang tergeletak di tanah, si bocah-bocah bengis terlihat menyesal dan membantu saya bangun. Awalnya, saya kira mereka bakal minta maaf, tapi ternyata saya salah! Mereka kembali merogoh isi ransel saya!

"Gila, bocah bedebah!"

Karena sudah dalam kondisi kritis, saya teriak sekencang-kencangnya minta tolong ke warga sekitar pake Bahasa Inggris, "HELEPP! HELPP ME PLEASE! THEY WANT TO STEAL MY STUFF! HELEPP!"

Sialnya, orang-orang yang lewat terlihat cuek, entah mereka ngira saya lagi maen-maen dan becanda ama bocah-bocah laknat ini atau mereka memang gak paham bahasa Inggris. Bocah-bocah lucknud ini pun makin beringas, dan kembali mencoba membuka resleting ransel saya secara paksa.

Saya sampe mengacungkan tripod ke langit karena saking murkanya. tapi keberanian saya saat itu gak cukup - mereka mungkin masih bocah, tapi ukuran tubuh mereka jauh lebih tinggi dari saya.

1 bocah tua cebol VS 5 bocah-bocah muda jangkung (sudah ketebak donk siapa yang menang?)

Di saat genting, tiba-tiba ada sepasang pemuda berkaca mata lewat di depan mesjid, saya pun teriak, "Hey, can you speak English?"

Si pemuda menjawab, "Yes. What happens?" tanyanya.

"Please help me, these kids want to steal my stuff!" rengekku.

Si pemuda terlihat marah, dan langsung nempelengin bocah-bocah biadap tersebut tanpa ampun sebelum mereka akhirnya kabur.

"We are really sorry, this is embarrassing, these kids have destroyed our hospitality image. On behalf of Turkish people, we do apologize." si pemuda mohon maaf.

Note:
- At the first place, saya juga salah - saya harusnya selalu minta ijin dulu sebelum ngambil foto orang
- Semua ini akan simple, jika saya bisa teriak "Tolong!" dalam bahasa setempat, dan mungkin di manapun saya berada, kosakata "Tolong!" ini adalah suatu keharusan yang harus kita kuasai, terlebih jika traveling di negara-negara yang kurang aman atau berbahaya.
- Sampai saat ini, saya dan pemuda baik hati tersebut masih sering bertukar kabar via Facebook, dan sampai saat ini juga dia masih sering minta maaf atas kejadian yang mencoreng harkat martabat masyarakat Turki tersebut

Isi pesan doi: "Merhaba Hassan. How are you? I met those kids today, and they said sorry to you!"

Saya pun menjawab, "No problem. Please ask them if they want to see their pics that I took or not."

Oppss!!!

3. TOILET
Menurut saya, kosakata "toilet" lebih penting untuk dikuasai daripada kata "makan". Kalau mau makan kita simply bisa pake body language dengan masukin tangan ke mulut. Lha kalo mau mau beol? Kamu mau mraktekin kek mana? Dengan cara ngeden? Dengan cara naro hape di pantat trus dikeluarin melalui bo'ol? Gak elegan banget, kan? Hehehe.

Untungnya kata "toilet" ini cukup universal di berbagai negara, memang beberapa negara berbeda ada yang nyebutnya, "toalet", "double U C", etc, tapi setidaknya masih mudah ngucapinnya.

Tapiiii, di negara China tidak se-simple itu, sheyenkkk!

Sebelum berangkat ke China, saya sudah wanti-wanti ini, dan sempet kursus kecil dengan temen kantor yang fasih berbahasa Mandarin. Kami belajar beberapa kosakata penting termasuk gimana cara ngucapin "toilet" dalam bahasa Mandarin.

Kata toilet dalam bahasa Mandarin ini sebenarnya simple berbunyi "Cèsuǒ". 

Tapi dasar Mandarin, panjang pendek pengucapan dan tarikan nafas sedikit aja artinya bisa salah kaprah. Alhasil, pas sampe Shanghai, dan urgent pengen ke toilet, saya sampe nanya 10 orang gak ada yang ngerti kata "Ce Suo" ini.

Gue: "Ceeee Suuooo?"
Satpam: "Ha???"
Gue: ((tarik nafas)) "Ce Suuuoo!"
Si Satpam: ((makin bingung)) "Haaa?"
Gue: "CE SUWOKKK!!!" (teriakku histeris)

Pasrah, akhirnya saya pun mengeluarkan jurus pamungkas; bahasa tubuh andalan -  pegang tytyd sambil teriak "currrrr" yang artinya kencing. Si satpam baru ngarti dan berucap, "Ahh, Ce Suoo!"

Saya pun ngacir ke toilet sambil mikir keheranan, "Perasaan tadi udah bener deh gue ngucapinnya..."

Dasar China daratan, sampe toilet saya disambut dengan kolam kencing terbuka tanpa sekat dengan tytyd-tytyd belum disunat yang berjajar rapi, plus bau tokay dimana-mana dengan kubikel toilet yang cuma setinggi 30 CM - yang dengan jelas mempertontonkan bapak-bapak dan mas-mas beol dan ber-ngeden ria secara gamblang dan tanpa tedeng aling-aling.

Hoekkkk! F*ck you, Cesuoook!!

------

Ada banyak kosakata lainnya seperti:
- "Berapa" alias "How much?": saat kita mau beli sesuatu biar gak kena scam
- "Pencopet" saat kamu (amit-amit) ketemu pencopet atau "Pembunuh" saat kamu (super amit-amit) ketemu pembunuh (alhamdulillah-nya saya belum pernah mengalami keduanya, jangan sampe plis!)
- "Enak", kata ini bisa kita ucapin saat kita bertamu di rumah orang lokal. Kosakata ini bisa kamu pake buat peres atau mengambil hati mereka, siapa tau diangkat jadi mantu. #Eaah.
- Dannn, masih banyak lagi!

Menurut kamu, kosakata apalagi nih yang penting untuk dikuasai saat kita traveling? Silakan tulis di kolom komen dan jelasin alasannya. 

TENGS~

Mesjid Ebul Hassan

CE SUOOOK

2 pemuda Turkish yang baik hati

Pose di depan Shanghai Tower, sambil masih mikirin cara ngucapin "Ce Suo" yang bener