Sunday, June 22, 2014

Nebeng Cengeng

“Dari sini sudah tidak ada angkot lagi, kamu harus naik ojek.” Ucap si abang angkot.

Saya menoleh kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah, mencari kehadiran sesosok abang-abang tukang ojek yang bisa mengantarkan saya ke Situs Gunung Padang.

Nihil.

Sebuah papan penunjuk bertuliskan “Situs Gunung Padang 7 Km” mantap berdiri tegak dihadapan saya seolah berucap, “Hayo, kuat, gak, jalan ke Gunung Padang? Cuma 7 Km aja, kok, cyin!”

Tak punya pilihan, saya menerima tantangan itu. 30 menit berjalan, kaki saya mulai merengek manja. Mungkin saya kuat berjalan dari Grogol ke Monas dengan jalan kaki non-stop, tapi saya lupa ini adalah jalanan pegunungan yang menanjak—menjurus ke curam.

“No, Gue gak kuat. Ampun!” *Mewek di pinggir jalan sambil ngemil daun teh.*

Sadar; menangis bukanlah solusi, saya pun mencoba melakukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah saya coba yaitu; Hitchhike, bahasa tagalog-nya nebeng.