Saturday, December 8, 2012

Gladiator Tanah Jawa


*ambil microphone*

CEK, CEK, HALOOOOO HALOOOOO!!!!
 
MERASA PUNYA NYALI? MERASA JAGOAN? MERASA PALING KUAT?
Buat kamu yang merasa LAKIG (Pake "G") mungkin inilah saatnya untuk unjuk Kemaluan eh gigi.

Yang jago berantem, yang jago silat, jujitsu, taekwondo, dan lain-lain inilah ajang yang paling pas buat kamu, PENCAK SILAT DOR!


Pencak silat DOR adalah ajang pencak silat di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Ajang ini sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan beberapa kali dalam setahun, biasanya dilaksanakan untuk menyambut tahun baru islam (Muharam) atau untuk merayakan dies natalies Pondok itu sendiri. hihihi.

Apasih yang unik dari pencak silat ini?

Pencak silat DOR dulunya diprakarsai oleh almarhum Gus Maksum - pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri. Konon beliau (ketika masih hidup) dikenal punya banyak ilmu kanuragan. Beliau juga punya tradisi yang unik dalam membina ribuan santrinya. Jadi, bila ada santrinya yang berantem, mereka justru diadu melalui gelanggang bebas ini. OKE KAN?


Syarat ikut:
1. Bukan cuma para santri yang boleh beraksi,
penonton, pegulat, pejabat, supir angkot, tukang becak, (pokoknya HARUS LAKIG ya!) siapapun boleh tampil disini. Jadi yang pengen bertanding tinggal naik panggung aja. Gak perlu ngisi formulir ini itu apalagi bawa CV segala. Just get on the stage and fight!

2. Pencak silat dor tidak membutuhkan skill yang mumpuni, disini kamu hanya butuh NYALI untuk berantem. That's all!

Meski asli orang Kediri, saya baru sekali melihat acara ini. Saya pun sempet shock melihat penonton yang mebludak bahkan (mungkin) lebih banyak dari penonton sepak bola. Penontonnya sampe tumpeh-tumpeh! :D Penontonnya datang dari berbagai kalangan mulai rakyat jelata sampai Walikota pun gak mau ketinggalan! Secara gituloh! Saking banyaknya penonton,
niat saya untuk melihat dan mengambil video dari dekat pun kandas. Hiks! 


Cuma bisa ambil gambar dari sini

 
Dengan diiringi musik khas tradisional plus lantunan sholawat, di atas sebuah panggung bambu setinggi 2,5 meter -
bak gladiator - para petarung  (disini mereka disebut "Pendekar") bebas nunjukin kemampuan berkelahi dengan segala macam ilmu bela diri yang dimiliki.

Makanya banyak orang yang menyebutnya sebagai "PENCAK SILAT GAYA BEBAS". Kamu boleh pake jurus apa saja, mau jurus jajaka membelah duren? boleh! Jurus banci nonjokin satpol PP? juga boleh! hihihi. 


Apa aja boleh: Boleh banting, Boleh nonjok, boleh nendang apa saja (selain titit ya? :P), boleh jambak, boleh nyubit, nyipok dll. POKOKNYA BEBAS SEBEBAS-BEBASNYA!

Tak hanya penonton yang dibikin histeris, sang pembawa acara (MC) pun sering meneriaki para pendekar dengan teriakan "HOK YA, HOK YA, HOK YA." Pertandingan pun memanas.

Waduh brutal banget donk Hans? iya sih sedikit brutal, tapi tenaaang! seperti pencak silat pada umumnya disini juga ada wasit berpengalaman yang sudah malang dan melintang didunia persilatan kok! Jadi kalo berantemnya sudah gak karuan (contoh: jambak-jambakan atau cipok-cipokan) sang MC pun akan dengan lantang berteriak "DIPISAH, DIPISAH, DIPISAH...!" sebagai tanda meminta para wasit untuk segera melerainya. 


Ini video yang sempet saya rekam, cuma pake hape tapi lumayan ancur! hehe. 



Something that you need to know is Konon disekeliling panggung terdapat "pagar gaib" yang memberikan perlindungan bagi para pendekar sehingga gak sampai terjadi luka serius. That's cool!



Oiya, saya sempet ngakak ketika membaca spanduk bertuliskan MOTO dari pencak silat ini:
1. DIATAS LAWAN, DIBAWAH KAWAN 
2. DIDALAM TUBUH YANG SEHAT TERDAPAT JIWA YANG KUAT

Jadi, sesuai moto diatas, aksi diatas panggung tidak akan merembet dibawah panggung, justru akan tambah teman. "Dari lawan menjadi kawan!" ungkap salah satu pendekar yang tak mau disebutin namanya.

Lumayan lah ya bisa tambah temen, keluar panggung bisa tukeran nomer hape. sapa tahu dari panggung bisa lanjut ke ranjang. #eh #diToyorOrangSekampung

Ini nih yang bikin saya salut. Pemenang dalam pertandingan ini tidak mendapat apa-apa, baik yang menang maupun yang kalah, panitia hanya menyediakan konsumsi sebagai pengganti kalori yang hilang selepas berantem. So, pertandingan ini murni karena PRESTIGE! Weh, weh, weh! KEYEN! *prok prok prok*

Anyway, banyak lho yang gak setuju dengan acara berbau kekerasan seperti ini, bahkan ada seorang ibu-ibu yang bilang seperti ini:

*sambil praktekin gaya ibu-ibu*

"SEMUANYA TUH GILA, MASA' ORANG BERANTEM JADI TONTONAN? GENDENG SEMUA!"

Moral of Story: "Kalo dipikir-pikir betul juga sih kata ibu tadi, tapi dari sisi positif acara ini juga bisa menjadi ajang
ekspresi untuk menguji kemampuan berkelahi para pemuda. Siapa tahu bisa mengurangi angka tawuran dan perkelahian liar yang marak terjadi di Indonesia. Daripada berantem diluaran, mendingan diatas panggung. iya to? iya to?"


Untuk video yang lumayan jernih bisa lihat disini: 
 

4 comments:

  1. Tendangan matahari, yiha.... pertahankan mOTO ini:
    1. DIATAS LAWAN, DIBAWAH KAWAN
    2. DIDALAM TUBUH YANG SEHAT TERDAPAT JIWA YANG KUAT

    ReplyDelete
  2. hmmmmm .... ada juga pertunjukan kayak gini, kayak tinju di thailand

    ReplyDelete