Sunday, April 28, 2013

Susahnya Cari Travelmate

Salah satu "gak enaknya" ber-solo-traveling adalah kesendirian. Gak ada yang di ajakin ngomong, gak ada yang di ajakin haha-hihi, gak ada yang di ajakin rumpik. Nyebelin.

Solusinya? Ya, kita harus pinter-pinter mencari kenalan. Pasang senyum terindahmu dan berkenalanlah dengan orang di sekitarmu.

Baru-baru ini saya mencoba untuk ber-solo-backpacking ke Karimunjawa. Dengan modal wajah manis semanis gula jawa yang sudah kadaluarsa. Saya samperin tiap orang yang ada di samping saya. Kesempatan itu datang ketika saya sedang menumpang kapal ferry yang sedang menyebrang ke Karimunjawa. 

Kebanyakan penumpang datang ke Karimunjawa secara berrombongan lengkap dengan genk-nya masing-masing. Hanya segelintir saja yang traveling sendirian seperti saya. Keterbatasan duit juga memaksa saya untuk mencari minimal travelmate yang bisa diajak patungan penginapan dll.

Satu target di depan mata. Ada seorang backpacker cowok yang sedang duduk  menyendiri dengan ransel segede kingkong pirang tergeletak di bawah kursinya.

Saya pun mendekat dan mencoba untuk berkenalan. 

"Hai, Sendirian?" tanya saya sumringah.

"Iya" jawabnya datar.

Tuesday, April 16, 2013

Alarm Jangkrik!


[Cerita di bawah ini mengandung umpatan-umpatan yang tidak baik untuk kesehatan.]

Suatu hari di kala banci-banci sedang arisan pop corn...

22.00: "Jadi besok kita berangkat traveling dadakan ke Ngawi jam Setengah 4 pagi, kalo telat elo gue rajam. Awas, Lu!" Ancam Agista sambil ngacungin kemoceng bulu babi.

"Okok, Lu tenang aje." Jawab saya santai.

23.30: Saya menyetel alarm pukul 04.00. *Bobok comel*

Sunday, March 17, 2013

Bebe Oh Bebe


12.00: Saya dan 4 teman saya sedang leyeh-leyeh comel dan berjemur di pante. karena lagi musim hujan dan cuaca sedikit mendung, makanya kami pede berjemur. Coba kalo kami berjemur saat musim kemarau, bisa dipastikan kami jadi ikan wader asap.

12.30: Kami mengeluarkan segala "senjata narsis" masing-masing:

Agista: *ngeluarin kamera DSLR*

Faris: *ngeluarin Samsung S3*

Louisa & Eka: *ngeluarin beha eh bebe*

Saya: *ngeluarin NOKIA 3315*  -______-"


Sunday, February 24, 2013

BEWARE OF KARMA!


Do you believe in karma? Kalo saya sih I do believe banget. Kenapa kok tiba-tiba saya nanya masalah karma? Ya, karena kali ini kita akan ngomongin karma. Trus apa hubungannya traveling ama karma? Ih nanya mulu kaya petugas KUA! *jejelin beha*

Gini nih. Terkadang kalo pas kita traveling (atau gak usah jauh-jauh, di kehidupan sehari-hari aja deh!) kita pasti sering nemuin  hal hal yang bisa memancing diri kita untuk mengkritik atau bahasa halusnya mencibir sesuatu yang biasanya kita anggap aneh, lucu atau absurd

Contohnya: Kamu lagi ada di pantai dan tanpa sengaja kamu melihat ada cewek gendut pake bikini super mini dan kekecilan, nah maka bisa dipastikan kita akan membatin, 'GILAK, PEDE AMAT TUH DUGONG PAKE GITUAN?' atau pas kita melihat ada cewek pake make up super duper tebel dalam lubuk hati yang terdalam pasti kita bergumam, 'BUSET, NI CEWEK PAKE BEDAK APA TAPIOKA?'

Sunday, February 17, 2013

Life Must Go On


Ada teman sesama pejalan yang bilang: "traveling itu gak kudu ke tempat yang indah, berkunjung ke tempat kumuh pun bisa di sebut traveling." Pernah dengar atau pernah datang ke Wisata Pemukiman Kumuh di Jakarta? Nah itulah contohnya, wisata yang gak melulu indah! Ada juga wisata pasar. nah yang ini saya suka. hehe!

Baru-baru ini saya sering ikut Ibu saya ke pasar. Bukan pasar swalayan atau moll, tapi pasar tradisional yang becyek itu tuh. Menyadari usia saya yang sudah tidak muda lagi, sebenarnya saya (sempet) malu ketika menemani Sang Ibu berbelanja ke pasar.  

Satu-satunya alasan saya pergi ke pasar dengan umur yang sudah se-tuwir ini adalah "nostalgia". Berdesak-desakan dengan pengunjung lain serta melihat Ibu saya gontok-gontokan menawar barang belanjaan adalah segelintir atmosfir yang saya kangenin. heheh!

Friday, January 25, 2013

40 Ribu = Petromak


"Bu, itu goa boleh dimasukin?" Saya bertanya kepada seorang ibu penjaga kios.

"Boleh, Dek." Jawab si ibu dengan ramah seramah pramugari yang sedang masa training.

"Bayar berapa bu?" Saya penasaran donk!

"Empat puluh ribu." Jawab si ibu agak malu-malu dengan pandangan sayu. sayu asem.

Naluri Kere saya pun muncul, TAWAR! "30 puluh rebu ya, Bu? kan kami bertiga. jadi per orang 10 rebuan gitu."  tawar saya sambil pasang muka Pussycat.

"Wah, itu udah pas, dek. Maklum harga spirtusnya juga mahal" Si Ibu kekeuh pada pendirian.


Sepintas acara ini lebih mirip ibu-ibu yang lagi nawar kutang idaman di pasar. Eh tapi Spirtus buat apa ya? 

"Hah! Spirtus?! Spirtus buat apa, Bu?"
Saya tambah ngah ngoh karena gak ngeh.

Friday, December 28, 2012

The Most Tragic TraveLove Story


Salah satu ciri utama traveler kere adalah kemana-mana pengennya yang selalu serba murah/gratisan, dalam hidup mereka selalu berprinsip "Kalau ada yang murah ngapain pilih yang mahal?" dan "kalau ada yang gratis ngapain pilih yang murah?" *ketawa gembel*

Itu sebabnya setiap ada ajakan "JALAN-JALAN YUK!" saya selalu bilang "BAYARIN YA?".

Ya, sesuatu yang gratis emang selalu menggoda!

Dan ketika kesempatan itu datang saya pun akan menyambutnya dengan gegap gempita mulai dengan ngadain slametan kambing ber-guling, sampai pesta kembang api.  Hehe, Ya enggak lah...




"Gue mau ajakin lo jalan jalan gratis."
 
Begitulah tawaran yang ditawarkan salah seorang teman kepada saya dan Agista, bagi saya temen yang mau bayarin traveling itu baru bisa disebut "best friend". BEHAHAHAHA! BEHAHAHAHA!